Minggu, 07 Agustus 2011

Sukseskan Rapat Kerja Ikatan Regenerasi Biologi Indonesia (IRBI)

 
Rapat Kerja Ikatan Regenerasi Bilogi Indonesia (IRBI) dilaksanakan di Universiatas Cordova Sumbawa Barat,,NTB,, dengan semangat menciptakan kader Regeneran sebagai calon akademisi pembawa informasi genetik.
Adapun Kutipan Sasaran Regenerasi IRBI :
1. pemahaman dlm lingkup disiplin ilmu biologi seperti Morfologi, anatomi, fisiologi, genetika, mikrobiologi, ekologi, botani, zoologi dan evolusi secara mendalam dengan saling berbagi dan mengampu untuk terwujudx hal tersebut.
2. pemahaman tentang keilmuan statistika dan metodologi penelitian sebagai penunjang dalam penelitian.
3. pemahaman tentang prosedur PTK dan penelitian murni sebagai implementasi keilmuan.
4. mampu melakukan aplikasi penelitian terhadap sasaran ketiga.
5. mampu melakukan kegiatan publikasi hasil penelitian, baik dalam bentuk seminar, sunting jurnal, dst.
6. pemahaman ttg model-model pembelajaran.
7. mampu membuat media bantu pembelajaran.
8. setiap angkatan regeneran diharapkan dapat mampu melakukan regenerasi pada angkatan berikutx,
9. para regeneran yg telah mendedikasikan dalam kegiatan IRBI dari kegiatan 1 sampai dengan kegiatan 8 secara berkesinambungan, selanjutx dapat dikukuhkan dalam Rapat Istimewa menjadi bagian dalam keanggotaan IRBI.

Hal-hal yg belum diatur, akan diatur dikemudian dalam Raker IRBI
ttd. Kakanda Eko Novianto
 link : http://www.facebook.com/groups/155097041235566/

Jumat, 05 Agustus 2011

Identifikasi Bakteri Indigen Perairan Pelabuhan Lembar Yang Potensial Sebagai Pendegradasi Residu Minyak Bumi

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam air, udara, atau perubahan tatanan (komposisi) air, udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas air, udara menjadi kurang dan tidak dapat berfungsi lagi sesuai lagi dengan kegunaanya (Menteri negara kependudukan dan lingkungan hidup, 1988 dalam Kristanto, 2004). Semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan transportasi, baik industri minyak dan gas bumi, maka semakin meningkat pula tingkat pencemaran pada perairan, udara dan tanah.
Pencemaran air merupakan penyimpangan sifat-sifat air dari keadaaan normal bukan dari kemurniannya seperti adanya benda-benda asing yang masuk sehingga tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya (Kristanto, 2004). Salah satu pencemaran yang sering terjadi adalah pencemaran minyak, dan yang mencemari air dapat berasal dari berbagai sumber seperti pembersihan dan pencucian kapal-kapal di laut, pengeboran minyak di dekat atau di tengah laut, terjadi kebocoran kapal pengangkut minyak. Jika air laut tercemar oleh minyak maka minyak tersebut akan tetap mengapung kecuali jika terdampar di daerah pantai atau tanah. Dampaknya adalah laut sebagai salah satu ekosistem yang paling kaya dan paling komplek di dunia akan berubah dan mempengaruhi jutaan spesies yang hidup didalamnya.
Permasalahan terjadi ketika produk minyak bumi yang dimanfaatkann manusia memunculkan efek yang tidak diinginkan bagi manusia itu sendiri ataupun bagi lingkungan sekitar. Produk minyak bumi menimbulkan masalah pencemaran lingkungan karena sulit didegradasi (memerlukan waktu yang lama untuk menghancurkannya). Belum lagi bahaya tumpahan minyak bumi dalam jumlah besar di laut seperti yang terjadi pada bulan Maret 1989 di dekat Prince William Sound, Alaska (11 juta galon minyak bumi dari super tanker Exxon Valdex tumpah ke laut) yang menimbulkan kerusakan berat ekosistem laut. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan yang lebih efektif dan efisien dalam mengatasi limbah yang ditimbulkan oleh produk minyak bumi. Salah satu metode paling cepat adalah dengan degradasi minyak bumi yang memanfaatkan mikroorganisme atau yang sering disebut bioremediasi (Hadi, 2003)
Degradasi minyak bumi dapat dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme seperti bakteri, beberapa khamir, jamur, sianobakteria, dan alga biru. Mikroorganisme ini mampu menguraikan komponen minyak bumi karena kemampuannya mengoksidasi hidrokarbon dan menjadikan hidrokarbon sebagai donor elektronnya. Mikroorganisme ini berpartisipasi dalam pembersihan tumpahan minyak dengan mengoksidasi minyak bumi menjadi gas karbon dioksida (CO2) (Hadi, 2003)
Mikroba yang mampu mendegradasi minyak minyak bumi akan ada pada daerah yang mengalami pencemaran minyak bumi. Perairan Pelabuhan Lembar merupakan salah satu contoh pelabuhan yang memiliki aktivitas yang padat, sehingga kemungkinan daerah ini tercemar oleh minyak bumi sangat besar. Oleh karena itu perlu untuk melakukan uji kemampuan bakteri dalam skala laboratorium tentang bakteri indigen yang mampu mendegradasai minyak bumi pada Pelabuhan tersebut, karena tidak semua bakteri memiliki kemampuan sebagai pendegradasi minyak bumi.