Jumat, 14 Oktober 2011

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR UNDOVA


PETUNJUK PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI









OLEH: OLEH:



Text Box: EKO NOIANTO, S. Pd
TILAL AFIAN, S. Pd 






UNIVERSITAS CORDOVA (UNDOVA)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
LABORATORIUM BIOLOGI  



















PETUNJUK UMUM

Tujuan praktek Laboratorium Mikrobiologi ini adalah :
  1. Menyajikan konsep-konsep dasar mikrobiologi
  2. Mengajarkan teknik dan prosedur dasar mikrobiologi
  3. Memperkenalkan berbagai organisme dalam mikrobiologi

Tata Tertib Laboratorium Mikrobiologi
Guna melindungi diri dan mencegah tercemarnya bahan yang dikerjakan, maka peraturan yang harus dipatuhi oleh praktikan adalah :
  1. Praktikan wajib hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai
  2. Letakkan tas dan benda-benda lain milik praktikan yang tidak diperlukan pada tempat yang disediakan, jangan sekali-kali meletakkan di atas meja laboratorium
  3. Gunakan jas laboratorium dan dikancingi selama bekerja di laboratorium. Jas laboratorium tidak hanya melindungi praktikan dari kontaminasi yang tidak disengaja, tetapi juga akan melindungi praktikan diri dan pakaian yang digunakan dari zat warna atau zat kimia lainnya yan digunakan sehari-hari di laboratorium
  4. Sekalah baik-baik meja laboratorium anda dengan desinfektan sebelum dan sesudah kegiatan laboratorium
  5. Cucilah tangan dengan sabun sebelum dan sesudah kegiatan laboratorium. Lakukan hal yang sama bila praktikan meninggalkan laboratorium untuk pergi ke kamar kecil.
  6. Jangan merokok, makan atau minum di dalam laboratorium
  7. Jauhkan tangan dari mulut, hidung dan telinga selama praktikan bekerja di laboratorium
  8. Perlakukan semua organisme yang ditangani praktikan sebagai patogen (mampu menimbulkan penyakit). Kebanyakan biakan yang yang disediakan di laboratorium tidak berbahaya tapi beberapa diantaranya berbahaya.
  9. praktikan tidak diperkenankan membawa keluar biakan mikroorganisme apapun dari ruang laboratorium
  10. Usahakan agar semua organisme yang ditangani praktikan tidak tercecer dan tidak tercampur dengan organisme lain
  11. Bila biakan yang dipindahkan tercecer ke lantai, tuangkan desinfektan ke atasnya, seka dengan kertas serap atau lap kertas dan buang di tempat yang disediakan untuk bahan-bahan bukan kaca yang terkontainasi
  12. Bila praktikan memecahkan tabung berisi mikroorganisme, tuang desinfektan ke atasnya, sapukan dan  buang di tempat yang telah disediakan untuk pecahan kaca
  13. Bila praktikan terkontaminasi atau terluka hubungi asisten anda
  14. Buanglah sampah-sampah yang tidak terkontaminasi ditempat yang disediakan
  15. Lup inokulasi dan jarum inokulasi harus disterilkan dengan cara memijarkan seluruh panajang kawatnya sebelum dan sesudah digunakan. Percikan biakan dapat dihindarkan dengan cara memulai pemanasan di dalam krucut api sebelah dalam yang berwarna lebih biru.
  16. Bila pipet yang sama perlu perlu digunakan lebih dari satu kali, janganlah meletakkannya langsung di atas meja di antara penggunaan, tetapi letakkanlah pada penyangga pipet yang tersedia
  17. Api pada pembakar bunsen harus dikecilkan atau dimatikan pada waktu tidak digunakan
  18. Sebelum praktikan meninggalkan laboratorium, cucilah meja laboratorium dan tangan seperti telah disebutkan pada tata tertib no 3 dan 4. periksa kembali bahwa gas, keran air, dan lampu mikroskop telah dimatikan.
  19. Cucilah jas laboratorium sehingga selalu bersih pada waktu praktikan datang kmbali k laboratorium pada periode berikutnya.



ACARA I
PENGENALAN PERALATAN DASAR MIKROBILOGI

TUJUAN:
Mempelajari jenis-jenis peralatan dasar laboratorium mikrobiologi

PENDAHULUAN
Dalam melakukan praktikum mikrobiologi diperlukan beberapa peralatan dasar yang harus dikenal dan dipahami serta teknik- penggunaanya. Alat-alat tersebut sangat menentukan dan berperan dalam keberhasilan pelaksanaan praktikum. Adapun peralatan-peralatan yang umum digunakan dalam laboratorium mikrobiologi adalah:
1.      Tabung kultur
Tabung reaksi pada umumnya terbuat dari bahan kaca, digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Medium nutrisi yang sesuai dala bentuk kaldu atau agar dapat ditambahkan ke dalam tabung. Lingkungan steril dijaga dalam tabung kultur dengan berbagai cara penutupan. Pada awalnya adalah sumbat kapas yang pertama kali diperkenalkan oleh schoerder dan von duscch pada abad ke 19. sekarang banyak laboratorium yang mengguanakan tutup tabun dari lgam seperti logam tahan karat atau plastik tahan panas. Keuntungan penutup ini dibandingkan sumbat kapas dapat disimpan dan dibuka atau ditutup dengan mudah.
2.      Cawan petri
Cawan petri dapat terbuat dari bahan kaca atau pun pastik. Seperti tabung reaksi, cawan petri juga dipergunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Nutrisi yang dapat dimasukkan ke dalam cawan petri memberikan permukaan cukup luas untuk pertumbhan dan pemeliharaan mikroorganisme. Cawan petri terdiri dari bagian bawah cawan yang diisi medium dan tutup yang lebih besar dan dapat dilepaskan. Cawan petri tersedia dalam berbagai ukuran. Setel;ah diinokulasi, cawan petri harus di inkubasi dalam keadaan terbalik untuk mencegah kondensasi yang terbentu pada tutup cawan selama pembekuan dan jatuh mengenai permukaan agar.


3.      Jarum inokulasi (OSE)
Mikroorganisme harus dipindahkan dalam satu wadah ke wadah lain atau dari kultur stok ke berbagai medium untuk pemeliharaan untu dipelajari lebih lanjut. Transfer atau pemindahan tersebut dikenal dengan istilah subkultur dan harus dilakukan dalam keadaan steril untuk mencegah adanya kontaminasi. Alat untuk mengambil contoh biakan disebut dengan jarum inokulasi. Jarum inokulasi memiliki bagian kawat yang terbuat dari bahan lagam inert seperti nikrom atau latina yang disispkan ke dalam logam yang berfungsi sebagai pemegang. Ujung jarum dapat lurus atau bulat. Bahan nikrom atau platina tahan lama dan dapat disterilkan dengan mudah dengan cara memijarkannya dalam nyala api biru dari lampu bunsen.
4.      Pipet
Pipet merupakan salah satu peralatan ang dapat digunakan untuk transfer secara steril. Pipet fungsinya untuk mengambil cairan. Pipet yang terbuat dari bahan kaca disterilkan dalam autoclap atau oven panas kering, sedangkan pipet plastik disterilkan dengan menggunakan alkohol dan sinar uv.
5.      Autoclave
Autoclave merupakan alat untuk mensterilkan peralatan dan media yang akan dipakai. Prinsip dasar alat ini adalah menggunakan uap panas 121 C dengan
tekanan 1 ATM.
6.      Laminar flow
Merupakan alat yang berfungsi untuk tempat kerja saat memisahkan bakteri dan tempat mensterilkan berbagai alat yang tidak tahan panas tinggi. Alat ini dilengkapi dengan lampu TL dan Lampu UV.
7.      Inkubator
Merupakan alat untuk meletakkan media dan biakan yang kita tumbuhkan. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu (time limit)



ACARA II
PEMBUATAN TAPE DENGAN
 METODE FERMENTASI

TUJUAN :      
Mengetahui peranan mikroba dengan teknik fermentasi pada bahan Pangan.

PENDAHULUAN :
Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan dalam fermentasi adalah Acetobacter xylinum pada pembuatan nata decoco, Acetobacter aceti pada pembuatan asam asetat. Contoh khamir dalam fermentasi adalah Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan alkohol sedang contoh kapang adalah Rhizopus sp pada pembuatan tempe, Monascus purpureus pada pembuatan angkak dan sebagainya.Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun alami serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran. Fermentasi menggunakan kultur alami umumnya dilakukan pada proses fermentasi tradisional yang memanfaatkan mikroorganisme yang ada di lingkungan. Salah satu contoh produk pangan yang dihasilkan dengan fermentasi alami adalah gatot dan growol yang dibuat dari singkong.

Alat dan Bahan          
Alat
Bahan
  • Spidol tahan
  • Penjepit atau sendok
  • batang pengaduk
  • Bakul 2 buah
  • Manihot utilisima









CARA KERJA :
Persiapan
1.      Rebus Manihot utilisima yang sudah dikupas dan dibersihkan setengah matang, dan biarkan sampai dingin. 
2.      Siapkan dua buah bakul yang digunakan sebagai penutup
3.      Bersihkan daun pisang dengan menggunakan lap bersih sebagai alas bahannya.
4.      Haluskan ragi poteng dengan menggunakan batang pengaduk sehingga mudah ditaburkan diatas bahan
Pembuatan
1.      Masukkan daun pisang secukupnya yang sudah dibesihkan kedalam bakul
2.      Masukkan Manihot utilisima yang sudah direbus sesuai kebutuhan kedalam bakul dengan memggunakan sendok bersih.
3.      Taburi ragi poteng diatas Manihot utilisima yang sudah dihaluskan secukupnya
4.      Tutup atas bahan dengan daun lalu ditutup kembali dengan bakul.



















ACARA III
PENGAMATAN ANGGOTA PROTISTA

TUJUAN
Mengetahui morfologi dan pergerakan dari anggota protista

PENDAHULUAN
Protozoa adalah hewan yang menyerupai protista. Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Proton yang berarti "pertama" dan zoa yang berarti "hewan". Jadi, Protozoa dapat diartikan sebagai "hewan yang pertama". Ukuran protozoa bervariasi , yaitu mulai kurang dari 10 mikron(µm) dan ada yang mencapai 6 mm,meskipun jarang. Diperairan protozoa merupakan penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organic dari organism mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni.jika keadaan lngkungan kurang mneguntungkan protozoa akan membungkus diri membentuk sista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit dan hidup bebas.

Alat
Bahan
  • Mikroskop cahaya
  • Spidol tahan
  • Pipet
  • Objek glas
  • Cover glas
  • Tissue
  •  
·         Air rendaman Jerami











Cara Kerja
Persiapan/pelaksanaan
  1. Siapkan air rendaman jerami yang digunakan sebagai media untuk mengamati spesimen.
  2. Ambil air rendaman jerami dengan menggunakan pipet kemudian tetesi diatas objek glass lalu ditutup dengan cover glass.
  3. Letakkan diatas mikroskop cahaya dengan perbesaran 10x sampai 40x
  4. Gambar struktur morfologi dan bentuk pergerakaannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar